Rabu, 10 Agustus 2022

17 Agustusan

 Lomba lomba acara di sekolah seru banget ada lomba balap karunh, lomba makan kerupuk 

Sabtu, 24 Agustus 2019

Tugas PKKMB 2019

MAKALAH
ANALISIS STUDI BIDANG DISIPLIN ILMU DALAM AKUNTANSI KEPERILAKUAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas PKKMB Universitas Singaperbangsa Karawang Fakultas Ekonomi & Bisnis Prodi Akuntansi tahun 2019

  

Disusun Oleh:
Rara Citranuari Diti (1910631030128)




PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
Fakultas Ekonomi Bisnis Prodi Akuntansi
UNIVERSITAS  SINGAPERBANGSA KARAWANG

2019

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yang sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah yang saya buat ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.


Karawang, 22 Agustus 2019


Penyusun





DAFTAR ISI

KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIii
BAB I PENDAHULUAN1
1.1  Latar Belakang1
1.2  Rumusan Masalah1
1.3  Tujuan1
1.4  Manfaat1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Metode Penelitian Akuntansi Keperilakuan
2.2  Aspek Keperilakuan pada Akuntansi Pertanggungjawaban
2.3 Pentingnya mempertimbangkan perilaku pada akuntansi
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA13






BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Mulai dari zaman prasejarah telah menunjukan bahwa manusia di zaman itu telah mengenal hitung-menghitung meskipun dalam bentuk yang sangat sederhana. Dengan semakin majunya peradaban manusia menyebabkan pentingnya pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan sebagai bagian dari proses transaksi. Sehingga akuntansi sebagai hasil dari proses transaksi telah mengalami metamorfosis yang panjang untuk menjadi bentuk yang modern seperti saat ini.
Akuntansi merupakan suatu system untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam pengambilan keputusan. Keterampilan matematis sekarang ini telah berperan dalam menganalisis permasalahan keuangan yang kompleks. Begitu pula dengan kemajuan dalam teknologi computer akuntasi yang memungkinkan informasi dapat tersedia dengan cepat. Tetapi seberapa canggihpun prosedur akuntansi yang ada, informasi yang dapat disediakan pada dasarnya bukanlah merupakan tujuan akhir. Tujuan informasi tersebut adalah memberikan petunjuk untuk memilih tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi. Namun pemilihan dan penetapan keputusan tersebut melibatkan berbagai aspek termasuk perilaku dari para pengambil keputusan. Dengan demikian akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi akuntansi.
Akuntan keperilakuan juga menyadari bahwa mereka dapat mamaprkan desain sistem informasi untuk mempengaruhi motivasi karyawan, ssemangat, dan produktivitas. Definisi paling akhir dari akuntansi di akademik dan professional mencakup atau mengimplikasikan pengukuran dan pengkomunikasian data ekonomi untuk pengambilan keputusan yang beragam dan tujuan-tujuan lainnya. 
Pengenalan ilmu keperilakuan terhadap akuntansi sangat penting bagi pengembangan profesi, dimana hal itu dapat membuka pengetahuan baru yang akuntansi professional harus dapat lebih familiar. Kesadaran akan hubungan antara perilaku manusia dan akuntansi telah menghasilkan akuntan dengan alat lain untuk menyelesaikan problem organisasional.

1.2    Rumusan Masalah
Dari uraian diatas diambil suatu rumusan masalah pokok sebagai berikut :
1.      Metode Keperilakuan Akuntansi
2.      Aspek Keperilakuan pada Akuntansi Pertanggungjawaban
3.      Pentingnya mempertimbangkan perilaku pada akuntansi

1.3    Tujuan
1.      Mangetahui bagaimana metode yang ada dalam keperilakuan Akuntansi.
2.      Memahami apa itu Aspek Keperilakuan pada Akuntansi Pertanggungjawaban.

1.4    Manfaat
1.      Kita dapat mengaplikasikan Akuntansi Keperilakuan pada diri kita
2.      Sebagai akuntan dapat melakukan pekerjaan dengan hati yang tidak terpaksa.












PEMBAHASAN

2.1  Metode Penelitian Akuntansi Keperilakuan
Masalah-masalah etika yang dihadapi riset keperilakuan di antaranya adalah sebagai berikut. Melakukan riset bukanlah hal yang mudah. Butuh tahapan-tahapan panjang hingga akhirnya terwujudlah suatu hasil riset yang baik. Dan dalam penyusunannya pun juga tidak sembarangan. Ada beberapa hal yang wajib untuk diperhatikan. Untuk itulah mengapa sebelum melakukan riset, terlebih dahulu dimengerti tentang apa itu etika riset. Ini karena dalam melakukan sebuah riset, banyak pihak yang terlibat dan etika riset digunakan sebagai pedoman peneliti dalam bertindak terutama dengan orang lain yang notabene adalah subjek penelitian. Selain itu, karena riset merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah siklus keilmuan dimana hal tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia ilmu itu sendiri, tentunya dalam perkembangan keilmuan tersebut, terdapat sebuah etika yang melandasi seorang peneliti dalam melakukan riset. Hal ini telah memberikan sebuah penilaian mengenai pentingnya etika dalam riset yang dapat dijadikan sebuah patokan sehingga penelitian tersebut benar-benar berada dalam koridor siklus keilmuan.
Ketika mendengar kata ‘etika’, yang terlintas dalam pikiran adalah suatu hal yang berhubungan dengan sopan santun atau adat istiadat. Secara sederhana, Nicholas Walliman menyatakan bahwa etika adalah aturan yang diperlukan dalam melakukan riset dan para peneliti diharuskan untuk mengetahui sekaligus mengerti terlebih dulu tentang etika ini sebelum melakukan penelitian. Sementara itu, David B. Resnik berpendapat bahwa etika merupakan metode, prosedur, atau perspektif dalam memutuskan bagaimana melakukan dan menganalisis isu atau problema yang kompleks dalam realitas sosial. Dalam hal ini, perlu digarisbawahi bahwa apa yang dimaksud etika dalam penelitian bukan berbicara pada ranah benar-salah (right and wrong) tapi lebih pada etis-tidaknya tindakan yang dilakukan peneliti dalam setiap proses penelitiannya. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam melakukan penelitian terdapat beberapa tata nilai yang harus dipegang dan dilaksanakan oleh peneliti, karena dalam penelitian pun terdapat etika penelitian (etika research).
Etika penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk menunjukkan kadar taat asas dalam setiap aspek penelitian yang dilakukan. Menurut Resnik, setidaknya terdapat lima alasan mengenai pentingnya etika penelitian, pertama, etika penting guna menunjang tujuan penelitian itu sendiri, yaitu demi mencapai pengetahuan dan kesahihan. Hal ini akan meminimalisir fabrikasi, falsifikasi, dan misrepresentasi data. Kedua, untuk menjamin adanya kegiatan kolaboratif dalam penelitian baik antar maupun sesama peneliti dalam satu disiplin atau lembaga tertentu. Ini memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap hasil karya orang lain. Ketiga, menjamin akuntabilitas terhadap publik, hal ini terutama penelitian yang dananya bersumber dari pendanaan public, seperti penelitian yang dilakukan oleh instansi pemerintahan. Dengan demikian, etika yang ada dapat memberikan guidance bagi peneliti untuk benar-benar akuntabel dalam penelitiannya. Keempat, dengan adanya etika maka kualitas dan integritas peneliti sudah terkualifikasi sehingga akan sangat mudah dalam memperoleh dukungan public, karena public yakin akan kualitas dan integritas peneliti tersebut. Dan terakhir, etika dapat membangun dan memajukan tata nilai moral dan sosial yang ada, seperti tanggung jawab social, taat hukum, dan hak asasi manusia. Dengan demikian maka nilai tersebut akan tertanam di dalam diri peneliti dalam setiap proses penelitian yang ia lakukan. Dinamika yang diharapkan adalah lahirnya tanggung jawab moral akademik maupun non-akademik dari dalam diri peneliti untuk bisa mempertanggungjawabkan apa yang ia tulis.
Permasalahan profesi akuntansi sekarang ini banyak dipengaruhi masalah kemerosotan standar etika dan krisis kepercayaan. Krisis kepercayaan ini seharusnya menjadi pelajaran bagi para akuntan untuk lebih berbenah diri, memperkuat kedisiplinan mengatur dirinya dengan benar, serta menjalin hubungan yang lebih baik dengan para klien atau masyarakat luas. Misal: skandal Enron yang melibatkan Arthur Anderson, serta skndal Worldcom, Merck, dan Xerox, profesi akuntan di dunia menjadi gempar. Cara yang lebih baik dan ideal dalan mengatasi dilema ini adalah dengan mempertimbangkan kecukupan dari kesempatan yang ada selanjutnya memberikan reaksi terhadap apa yng menjadi kekawatiran di dalamnya.
Desain riset adalah kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Desain riset berhubungan dengan temuan masalah sebagai berikut. Desain penelitian/riset (research design) merupakan suatu cetak biru (blue print) dalam hal bagaimana data dikumpulkan, diukur, dan dianalisis. Melalui desain inilah peneliti dapat mengkaji alokasi sumber daya yang dibutuhkan. Desain penelitian yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui, mendeskripsikan, atau mengukur, maka desain penelitian masing-masing adalah desain eksploratif, deskriptif, atau kausal.
Salah satu peranan penting dari riset akuntansi keperilakuan adalah membantu merumuskan masalah yang harus diatasi. Riset hanya dapat dirancang secara sistematis untuk memberikan informasi berharga jika masalah yang dihadapi telah dirumuskan secara jelas dan akurat. Proses perumusan masalah meliputi pula spesifikasi tujuan riset yang dilakukan.
Pada tahapan penentuan desain riset ini dibuat kerangka untuk melaksanakan penelitian. Di dalamnya memuat secara rinci prosedur untuk pengumpulan data, cara pengujian hipotesis, kemungkinan jawab terhadap research questions samapi dengan model analisis yang dipergunakan.
Sumber data riset merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data.
Data sekunder adalah sumber data riset yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melaui media perantara. Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip baik yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Manfaat dari data sekunder adalah lebih meminimalkan biaya dan waktu, mengklasifikasikan permasalahan-permasalahan, menciptakan tolok ukur untuk mengevaluasi data primer, dan memenuhi kesenjangan-kesenjangan informasi. Jika informasi telah ada, pengeluaran uang dan pengorbanan waktu dapat dihindari dengan menggunakan data sekunder. Manfaat lain dari data sekunder adalah bahwa seorang peneliti mampu memperoleh informasi lain selain informasi utama.
Data primer adalah sumber data riset yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau pihak pertama. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan riset. Data primer dapat berupa pendapat subjek riset (orang) baik secara individu maupun kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian, atau kegiatan, dan hasil pengujian. Manfaat utama dari data primer adalah bahwa unsur-unsur kebohongan tertutup terhadap sumber fenomena. Oleh karena itu, data primer lebih mencerminkan kebenaran yang dilihat. Bagaimanapun, untuk memperoleh data primer akan menghabiskan dana yang relatif lebih banyak dan menyita waktu yang relatif lama. Misalnya, pengumpulan data melalui cara mengamati perilaku, melakukan survei, atau eksperimen laboratorium.
Dalam menjamin validitas data primer dan sekunder, hanya informasi-informasi esensial yang seharusnya diharapkan dari responden. Para peneliti seharusnya menentukan dasar dari keinginan informasi dan memilih suatu format pertanyaan yang akan menyediakan informasi dengan sedikit pembatasan terhadap responden. Pertanyaan-pertanyaan dapat bersifat terbuka (open ended) atau sudah ditentukan kemungkinan-kemungkinan jawabannya (close ended). Suatu pertanyaan open-ended diminta untuk suatu jawaban yang bebas. Pertanyaan close-ended menawarkan bermacam-macam pilihan jawaban kepada responden. Responden diminta untuk memilih satu atau lebih pilihan jawaban. Manfaat dari format pertanyaan ini termasuk memudahkan jawaban dari para responden dan memudahkan tabulasi dan penjelasan dari peneliti.
Alat ukur riset valid dan andal akan dijelaskan sebagai berikut. Tinggi fisik seseorang dapat diukur dengan menggunakan inci atau meter. Hanya ada sedikit keraguan mengenai apakah alat ukur yang digunakan sudah memadai ketika kita mengacu pada tinggi dan berat badan seseorang. Namun, ketika kita tertarik untuk mengukur sifat dan perilaku seseorang, alat ukur apa yang akan kita gunakan? Tidak ada ukuran ataupun skala untuk mengukur sikap kerja atau untuk mengidentifikasikan suatu organisasi atau keberhasilan secara tepat. Oleh karena itu, seorang peneliti harus mengembangkan instrumen risetnya untuk mengukur fenomena-fenomena perilaku tersebut.
Terdapat dua hal penting yang berhubungan dengan perencanaan riset perilaku, yang pertama adalah yang diukur berkaitan dengan hal-hal yang sah (validitas) dan yang kedua adalah yang diukur berkaitan dengan hal-hal yang tidak representatif (andal). Dua hal tersebut dinilai dengan validitas dan keandalan.
Validitas mengacu pada lingkup apa yang diukur pada kenyataannya. Peneliti ingin melakukan pengukuran dan apa yang diukur seharusnya berkaitan dengan masalah risetnya. Keandalan berkaitan dengan apakah suatu teknik khusus jika digunakan di lapangan dan waktu yang berbeda akan menghasilkan sesuatu yang sama. Dalam hal itu, peneliti mengacu pada konsistensi  dari suatu alat ukur. Peneliti tergantung pada ukuran keandalan tetapi tidak tergantung pada alat ukur yang tidak andal.
Reliabilitas mengacu pada suatu instrumen alat ukur yang andal akan menghasilkan alat ukur yang stabil di setiap waktu. Aspek lain dari keandalan adalah akurasi dari instrumen pengukuran.
Hanya informasi-informasi esensial yang seharusnya diharapkan dari responden. Para peneliti seharusnya menentukan dasar dari keinginan informasi dan memilih suatu format pertanyaan yang akan menyediakan informasi dengan sedikit pembatasan terhadap responden. Pertanyaan-pertanyaan dapat bersifat terbuka (open ended) atau sudah ditentukan kemungkinan-kemungkinan jawabannya (close ended). Suatu pertanyaan open-ended diminta untuk suatu jawaban yang bebas. Pertanyaan close-ended menawarkan bermacam-macam pilihan jawaban kepada responden. Responden diminta untuk memilih satu atau lebih pilihan jawaban. Manfaat dari format pertanyaan ini termasuk memudahkan jawaban dari para responden dan memudahkan tabulasi dan penjelasan dari peneliti.

2.2  Aspek Keperilakuan pada Akuntansi Pertanggungjawaban
Organisasi merupakan suatu kegiatan usaha, baik itu organisasi yang menyediakan jasa maupun organisasi yang melakukan produksi, yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terlibat dalam organisasi tersebut. Dalam proses menjalankan organisasi, tidak bisa dinafikkan kalau orang - orang yang terlibat di dalamnya memiliki warna yang berbeda dan kepentingan yang berbeda pula.  
Namun dari semua perbedaan tersebut  hal yang terpenting adalah bagaimana agar semua itu sesuai dengan visi dan misi organisasi oleh karena itu dibutuhkan sistem pengendalaian yang baik dan dilakukan secara konsisten dan sistematis dengan tujuan untuk memperkecil bentuk-bentuk kepentingan tersebut  demi tercapainya tujuan dan kepentingan organisasi yang apabila dibawa dalam ekonomi ada yang dikatakan akuntansi keperilakuan  yang lebih terfokus pada laporan kinerja atau laporan prilaku karyawan, sebagai pengawas perusahaan atau organisasi. 
Dalam akuntansi keperilakuan  yang berbicara tentang perilaku selalu berbarengan dengan akuntansi pertanggung jawawban dimana  merupakan  penjelas akuntansi perencanaan, pengukur, pengevaluasi kinerja organisasi, pemegang kendali bagi orang-orang  yang bertanggung jawab menjalankan operasi dan jawaban bagi setiap masalah umum  pada akuntansi managemen, serta merupakan komponen penting dari sistem pengendalian sebab pada laporan pertanggung jawababn mencakup semua aspek perilaku yang akan dikendalikan oleh perusahaan.
Akuntansi pertanggung jawaban  memberikan suatu kerangkah kerja yang berarti untuk melakukan perencanaan, agregasi data, dan pelaporan hasil kinerja operasi di sepanjang jalur pertanggung jawaban dan pengendalian, yang ditujukan untuk manusia , peran mereka serta tugas yang dibebankan kepada mereka yang merupakan penilaian terhadap kerja perusahaan dan bukan sebagai mekanisme imporsonal untuk akumulasi  dan pelaporan data secara menyeluruh.
Akuntansi pertanggung jawaban berbeda dengan akuntansi konvensional, dalam hal cara operasi direncanakan dan cara data akuntansi diklasifikasikan dan diakumulasikan. Dalam akuntansi konvensional, data diklasifikasikan berdasarkan hakikat dan fungsinya dan tdak digambarkan sebagai individu-individu yang bertanggung jawab atas terjadinya dan pengendalian terhadap data tersebut.
Sedangkan pada  akuntansi pertanggung jawaban tidaklah melibatkan deviasi  apapun dari prinsip akuntansi yang diterima secara umum, akuntansi pertanggung jawaban meningkatkan relefansi dan informasi akuntansi dengan menetapkan  suatu kerangka untuk perencanaan, akumulasi data, dan pelaporan yang sesuai dengan struktur organisasi dan hirarki pertanggungjawaban dari suatu perusahaan.
Akuntansi pertanggung jawaban melaporkan baik siapa yang menjalankan uang tersebut maupun apa yang dibeli oleh uang tersebut. Olehnya itu sangat pantas bila pada akuntansi pertanggung jawaban dilibatkan  dimensi manusia pada perencanaan, akumulasi data dan pelaporan. Akuntansi pertanggung jawaban memperkecil penyelewengan dana  karena biaya dianggarkan dan diklasifikasikan sepanjang garis tanggungjawaban, sehingga dengan begitu laporan yang diterima oleh pihak manager segman sangat sesuai untuk mengevaluasi kinerja dan alokasi penghargaan. 

2.3  Pentingnya mempertimbangkan perilaku pada akuntansi
Akuntasi bukanlah sesuatu yang statis, tetapi akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan lingkungan akuntansi serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya ( Khomisah dalam Arfan & Ishak, 2005 ). Berdasarkan pemikiran tersebut, manusia dan factor sosial secara jelas didesain dalam aspek-aspek operasional utama dari seluruh system akuntansi. Dan para akuntan secara berkelanjutan membuat beberapa asumsi mengenai bagaimana mereka membuat orang termotivasi, bagaimana mereka menginterpretasikan dan menggunakan informasi akuntansi, dan bagaimana system akuntansi merska sesuai dengan kenyataan manusia dan mempengaruhi organisasi. Penjelasan diatas menunjukan adanya aspek keprilakuan pada akuntansi, baik dari pihak pelaksana (penyusun informasi) maupun dari pihak pemakai infomasi akuntansi.
Pihak pelaksana (penyusun informasi akuntansi) adalah seseorang atau kumpulan orang yang mengoperasikan system informasi aduntansi dari awal sampai terwujudnya laporan keuangan. Pengertian ini menjelaskan bahwa pelaksana memainkan peranan penting dalam menopang kegiatan organisasi. Dikatakan penting sebab hasil kerjanya dapat memberikan manfaat bagi kemajuan organisasi dalam bentuk peningkatan kinerja melalui motivasi kerja dalam wujud penetapan standard-standar kerja. Standar-standar kerja tersebut dapat dihasilkan dari system akuntansi. Dpat diperkirakan apa yang akan terjadi ketika pelaksana system informasi akuntansi tidak memahami dan memiliki kerja yang diharapkan. Bukan saja laporan yang dihasilkan tidak handal dalam pengambilan keputusa, tetapi juga sangat berpotensi untuk menjadi bias dalam memberikan evaluasi kinerja unit maupun individu dalam organisasi. Untuk iti motivasi dan perilaku dari pelaksana menjadi aspek penting dari suatu system informasi akuntansi.
Sehubungan dengan hal tersebut, beberapa riset akuntansi mulai mencoba menghubungkan dan menganggap penting untuk memasukkan aspek keprilakuan dalam akuntansi. Sejak meningkatnya orang yang sudah memberikan pengakuan terhadap beberapa aspek perilaku dari akuntansi, terdapat suatu kecenderungan untuk memandang secara lebih luas terhadap bagian akuntansi yang lebih substansial. Perspektif perilaku menurut pandangan ini telah dipenuhi dengan baik sehingga membuat system akuntansi yang lebih dapat dicerna dan lebih bias diterima oleh para manajer/pimpinan dan karyawannya. Pelayanan akuntansi mungkin juga telah sampai pada puncak permasalahan yang rumit dan gagasan akuntansi dapat muncul dari beberapa nilai yang ada. Tetapi pertimbangan perilaku dan sosial tidak berarti mengubah dari tugas akuntansi secara radikal. Namun mulai mengembangkan perspektif dalam mendekati beberapa pengertian yang mendalam mengenai pemahaman atas perilaku manusia pada organisasi.














PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Akuntansi mulai menyentuh aspek keperilakuan yaitu pada individu manusia itu sendiri menjadi tren positif di kalangan praktisi dan akademik di bidang akuntansi. Dengan hanya melihat, mendengar, mengetahui informasi, bahkan memberi pendapat terhadap laporan keuangan ternyata tidak dapat dipungkiri, juga dipengaruhi oleh faktor sosilologis dan psikologis manusia. Bisa saja kondisi seorang individu sebelum menyatakan pendapatnya atas laporan keuangan berubah. Karena menurut penulis sendiri faktor psikologis merupakan salah satu faktor internal dan mempunyai andil penting ketika opini atau pendapat dikeluarkan terkait dengan laporan keuangan.
Akuntansi merupakan suatu system untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Tujuan informasi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktifitas bisnis dan ekonomi. Namun, pemilihan dan penetapan suatu keputusan bisnis juga melibatkan aspek-aspek keperilakuan dari para pengambil keputusan. Dengan demikian, akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi. Akhirnya, akuntansi bukanlah suatu yang statis, tetapi akan selalu berkembang sepanjang waktu seiring dengan perkembangan linkungan akuntansi, agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya.

3.2  Saran
Masalah-masalah etika yang dihadapi riset keperilakuan di antaranya adalah sebagai berikut. Melakukan riset bukanlah hal yang mudah. Butuh tahapan-tahapan panjang hingga akhirnya terwujudlah suatu hasil riset yang baik. Dan dalam penyusunannya pun juga tidak sembarangan. Ada beberapa hal yang wajib untuk diperhatikan. Untuk itulah mengapa sebelum melakukan riset, terlebih dahulu dimengerti tentang apa itu etika riset. Ini karena dalam melakukan sebuah riset, banyak pihak yang terlibat dan etika riset digunakan sebagai pedoman peneliti dalam bertindak terutama dengan orang lain yang notabene adalah subjek penelitian. Selain itu, karena riset merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah siklus keilmuan dimana hal tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia ilmu itu sendiri, tentunya dalam perkembangan keilmuan tersebut, terdapat sebuah etika yang melandasi seorang peneliti dalam melakukan riset. Hal ini telah memberikan sebuah penilaian mengenai pentingnya etika dalam riset yang dapat dijadikan sebuah patokan sehingga penelitian tersebut benar-benar berada dalam koridor siklus keilmuan.























Rabu, 10 Juni 2015

dampak positif teknologi 
Tidak bisa disangkal dengan penemuan teknologi yang serba modern pasti mempunyai dampak positif dan negatif . salah satu contoh televisi dan hp , berikut ini penjelasan dampak positif dan negatif televisi dan hp :
Dampak positif dan negatif televisi
Televisi merupakan sarana hiburan, tampaknya memang memberikan hal positif dan negatif bagi kehidupan. Namun, Anda juga harus mewaspadai adanya pengaruh buruk televisi, terutama bagi anak kecil dan remaja. Pada zaman sekarang, televisi pastilah bukan hal asing lagi bagi anda. Sebagian besar masyarakat Indonesia pun tentu memiliki televisi di rumah. Saat ini, televisi menjadi salah satu hiburan utama. Tak hanya hiburan, televisi bisa menjadi media informasi yang menyajikan beragam berita, baik dari dalam maupun luar negeri
Bagi orang dewasa, dampak positif dan negatif mungkin tidak akan terlalu dirasakan. Namun hal ini tentu sangat berpengaruh pada perkembangan anak kecil, karena anak kecil atau remaja masih Memiliki jiwa atau psikis yang belum stabil.
Dampak Positif Televisi
Dalam hal penyajian berita, televisi umumnya selalu up to date, mampu menyajikan berita terbaru langsung dari lokasi kejadian. Hal ini tentu akan membuat Anda tidak ketinggalan informasi dan memberikan wawasan yang cukup luas pada Anda secara cepat.Bila televisi menyajikan acara-acara yang berhubungan dengan pendidikan, hal ini tentu sangat berguna bagi para pelajar. Seorang pelajar bisa mengambil manfaat berupa informasi pendidikan dari acara televisi tersebut.Salah satu pengaruh positif televisi adalah Anda bisa menyegarkan otak dengan menonton beragam tayangan hiburan yang disajikan oleh stasiun televisi. Mulai dari acara kuis, film, sinetron, atau hiburan-hiburan yang lain. Televisi banyak menampilkan tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh, baik dalam dunia pendidikan, dunia usaha, hiburan, atau yang lainnya. Figur-figur yang ditampilkan dalam televisi ini bisa memicu anda untuk mencontoh kesusesan mereka.

Dampak Negatif Televisi

Pengaruh negatif televisi yang paling utama adalah membuat Anda lupa waktu. Bila sudah menonton televisi, Anda mungkin akan merasa malas untuk melakukan suatu pekerjaan. Bagi pelajar, pengaruh negatif televisi yang satu ini tentu sangat merugikan, karena mereka bisa saja akan lupa untuk belajar. Banyaknya acara-acara yang tidak mendidik di televisi bisa mempengaruhi kejiwaan seorang anak. Film kekerasan atau berita kriminal adalah beberapa acara yang tidak patut ditonton oleh anak kecil maupun remaja. Mereka bisa saja meniru adegan kekerasan atau tindak kriminal yang mereka tonton di televisi. Televisi mampu meningkatkan daya konsumtif masyarakat. Di televisi, banyak sekali iklan-iklan yang menyajikan berbagai barang. Baik orang dewasa maupun anak kecil, siapapun bisa menjadi korban iklan televisi.

Nah…… ada beberapa tips yang bermanfaat bagi orang tua untuk mengurangi dampak negatif dari pengaruh televisi terhadap anak:
1. Orang tua harus memilih mana acara televisi yang boleh di lihat dan mana yang tidak boleh dilihat oleh anak-anak.
2. Usahakan selalu dampingi anak pada saat menonton televisi.
3. Selain mendampingi, berikan juga penjelasan kepada anak tentang adegan-adegan yang mereka tonton agar anak bisa membedakan mana yang baik untuk ditiru dan mana yang tidak.
4. Buat jadwal bagi anak kapan waktunya boleh menonton televisi.
5. Usahakan mencarikan kegiatan alternatif untuk mengalihkan perhatian anak terhadap televisi.
Tips-tips tersebut diatas tidak akan berhasil tanpa adanya kedisiplinan, komitmen yang kuat dari kedua orang tua.

Dampak positif dan negative handphone
Handphone pastilah bukan hal asing lagi bagi anda. Sebagian besar masyarakat Indonesia pun tentu memiliki handphone . Saat ini, handphone menjadi salah satu alat berkomunikasi . Namun, Anda juga harus mewaspadai adanya pengaruh buruk (dampak negatif) Pada zaman sekarang,tapi juga jangan cemas karen pasti ada dampak positif juga menggunakan handphone.
Dampak Positif
• Mempermudah komunikasi kita.
• Menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi.
• Memperluas jaringan persahabatan.
• Fitur- fitur yang tersedia seperti jam beker,membantu kita untuk banggun dengan tepat waktu.
Dampak Negatif :
• Bermain game saat guru menjelaskan pelajaran merupakan bukti nyata bahwa HP mudah mengalihkan perhatian peserta didik terhadap pelajaran.
• Mengganggu Perkembangan Anak : Fitur-fitur yang tersedia di HP seperti : kamera, games, gambar, dan fasilitas yang lain, mudah mengalihkan perhatian siswa dalam menerima pelajaran di sekolah (kelas). Siswa mudah disibukkan dengan memanggil atau menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi dengan HP dapat untuk melakukan kecurangan dalam ulangan. Dengan HP peserta didik dapat mudah mengirim atau menerima baik tulisan maupun gambar yang tidak senonoh dan tidak selayaknya dikonsumsi pelajar. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka peserta didik akan dewasa sebelum waktunya, dan peserta didik yang kita hadapi merupakan peserta didik yang taat dan patuh pada permainan teknologi HP.
• Efek radiasi; Selain berbagai kontroversi seputar dampak negatif penggunaannya, penggunaan HP juga berakibat buruk bagi kesehatan dan perkembangan anak. Aktifitas bermain dan berolah raga digantikan dengan aktifitas duduk dan tersenyum-senyum. Maka ada baiknya jika orangtua atau wali peserta didik lebih hati-hati dan bijaksana dalam menyetujui anaknya menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar yang masih anak-anak. Jika tidak sangat diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi kesempatan menggunakan HP secara permanen.
• Rawan terhadap tindak kejahatan. Tidak jarang pelajar ber HP merupakan salah satu target utama dari penjahat.
• Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa. Jika tidak ada kontrol dari guru dan orang tua.HP bisa untuk menayangkan gambar-gambar yang berbau porno yang sama sekali tidak layak dikonsumsi oleh pelajar.
• Pemborosan yang sia-sia
• Dengan mempunyai atau menggunakan HP tidak seperlunya, maka pengeluaran jelas akan bertambah.

sumber : http://dampakposifdannegatifteknologimo.blogspot.com/

Dampak Negatif Penggunaan Internet

Internet banyak membantu manusia dalam membantu manusia dalam berbagai aspek kehidupannya, internet sudah menjadi suatu kebutuhan dalam kehidupan sosial. Internet dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif , itu tergantung pada kita sebagai client yang memanfaatkan fasilitas internet. Fungsi Internet dalam media komunikasi, merupakan fungsi internet yang (booming) banyak sekali digunakan oleh sebagian besar para pengguna internet, dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya di seluruh dunia. Kita juga dapat melakukan sharing data di internet, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia bisa saling bertukar informasi dengan cepat, praktis dan murah..
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi memang patut diakui. Kecanggihan semakin merajai tangga kehidupan yang mulai bergerak ke area tanpa batas. Ya. Internet merupakan kemajuan teknologi informasi yang sangat nyata dan berpengaruh besar dalam kehidupan. Namun, dampak negatif internet pun seakan turut di belakangnya.
Setiap kemajuan memang memberikan efek positif dan negatif. Kita tentu tidak akan berkeberatan dengan efek yang bersifat positif. Kita hanya perlu mewaspadai dan menghindari efek-efek yang bersifat negatif. Keberadaan internet sama dengan media lain yang memiliki efek tertentu berkaitan dengan penggunaan.
Internet memiliki sisi manfaat dan sisi yang tidak berguna. Bahkan, dampak yang sangat buruk. Benar-benar ibarat pedang bermata dua. Sejatinya, internet diciptakan sebagai media untuk menyebarkan segala bentuk data yang bernilai positif. Namun, internet kini telah beralih fungsi sebagai media penyebarluasan hal-hal yang merugikan.
Berikut ini merupakan beberapa dampak negatif penggunaan internet.

1. Pornografi

Tidaklah salah jika internet dikaitkan dengan hal-hal berbau pornografi, baik berupa gambar, video, maupun tulisan. Media internet memberikan peluang bagi seseorang untuk melihat, mengunduh, serta memperdagangkan pornografi. Chat rooms yang berisi fantasi serta role playing untuk orang dewasa pun semakin marak.

2. Kecanduan Hubungan Maya

Hal ini merupakan dampak yang melibatkan seseorang secara berlebihan untuk menjalin hubungan maya. Hubungan melalui internet biasanya berawal dari chat. Melalui chat, seseorang akan merasakan kecocokan sehingga memutuskan untuk menuangkan perhatian berlebih pada rekan chatnya. Bahkan, seseorang bisa melupakan dunia nyata gara-gara kecanduan chat.

3. Perjudian

Perjudian melalui internet ini dikenal dengan istilah net gaming. Net gaming merupakan sebuah keadaan yang sejenis dengan kecanduan judi. Misalnya, bermain game, berbelanja. Bahkan, melakukan kegiatan jual beli saham lewat internet yang mengganggu pekerjaan serta mengakibatkan kerugian yang menggiring orang bersangkutan pada cengkraman utang.

4. Informasi Berlebih

Internet merupakan media yang menyediakan berbagai informasi secara lengkap. Apapun yang kita inginkan, ada di internet. Hal inilah yang membuat seseorang rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengetahui berbagai informasi yang tersedia. Informasi tersebut dikumpulkan serta diorganisasi sedemikian rupa hingga “melebihi” kapasitas daya tampung otak.

5. Kecanduan Komputer

Sebuah penelitian menemukan fakta bahwa beberapa organisasi mengalami dampak negatif akibat kecanduan games offline, seperti Tetris dan Solitaire yang terkenal pada era 1980-an, yang sudah diinstall dalam perangkat tiap komputer.

6. Kekejaman dan Kesadisan

Kekompleksan informasi di internet membuat beberapa situs menampilkan segala bentuk kekejaman dan kesadisan untuk menjual situs bersangkutan. Hal-hal bersifat tabu memang menjadi salah satu cara yang bisa menaikkan pamor situs tersebut.

7. Penipuan

Tidak hanya dalam media internet, penipuan adalah dampak negatif yang mengintai dalam segala hal. Internet menjadi salah satu sasaran para penipu untuk melancarkan aksinya. Hal yang sebaiknya dilakukan adalah mengabaikan informasi tertentu yang dianggap memiliki unsur penipuan.

8. Penculikan

Banyak kasus pelaporan orang tua yang menyatakan bahwa anaknya diculik oleh seseorang yang dikenal melalui jejaring sosial. Ya. Internet memang mampu menghadirkan kerugian yang tidak terduga. Untuk mengantisipasi hal ini, usahakan agar tidak mempercayai seseorang yang dikenal lewat maya. Apalagi, jika mengajak bertemu.
Itulah beberapa dampak negatif internet yang tampak sangat kompleks. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menghindari masalah tersebut, namun hal itu tidak menunjukkan hasil maksimal. Oleh sebab itu, janganlah terlalu berlebihan menempatkan diri dalam media informasi bernama internet ini.
Setiap media memiliki dampak baik dan buruk yang selalu beriringan. Kitalah yang harus pandai menyaring. Berbagai usaha yang dilakukan pemerintah maupun pihak berkaitan untuk meminimalisasi dampak negatif internet tidak akan berguna tanpa kesadaran tiap individu pengguna internet.

sumber : https://ekiexif.wordpress.com/dampak-negatif-penggunaan-internet/